Tetap Berbaik Sangka Meski Ovarium Digerogoti Kista

Tetap Berbaik Sangka Meski Ovarium Digerogoti Kista

Tiga tahun lalu saya membentuk keluarga kecil dengan seorang perempuan yang jauh dari kampung halaman.  Selama setahun kami menikah,  ada suatu hal yang kami tunggu-tunggu yakni dikarunikannya buah hati.  Dan Alhamdulillah oleh Allah diijabahi.

Melihat tanda-tanda adanya jabang bayi di perut istri,  kami segera ke dokter memeriksakan sekaligus konsultasi tentang kandungan.

Waktu periksa,  kami tak tanggung-tanggung cari klinik yang mahal.  Saking senengnya setelah masa penantian satu tahun.

Waktu itu istri saya diperiksa dua dokter spesialis. Tentunya menggunakan USG. Setelah itu istri saya diperiksa di ruangan sebelah dalam.  Saya di ruangan bagian luar.  Saya pun dipanggil dokter yang lebih senior, dan diajak berbicara dengan suara lirih setengah bisik-bisik juga dan dengan raut muka yang kelihatannya penting dan rahasia jangan sampai istri saya tahu.

Mau lanjut ya critanya?

Oke. Bakal saya lanjutkan.

Dengan suasana yang kelihatannya penting tersebut, saya juga berusaha sebisa mungkin meyimak dan jangan sampai ada secuil kalimat pun yang missing dari pendengaran.

Tahu apa yang di sampaikan dokter? Ternyata di ovarium istri saya tumbuh kista. Dag..dig...dug. Seakan aliran darah mau berhenti. Badan rada gemetar. Untungnya, hati mencoba untuk tertahan dan mencoba untuk tegar.

Dengan bijaknya, dokter lebih memilih berbicara dulu dengan saya tanpa sepengetahuan istri. Tau alasannya kenapa? Itu mungkin kode etik dokter kali ya untuk menjaga psikologis pasien, jangan sampai pasien down.

Pada hari itu, saya juga lebih memilih untuk merahasiakan dari istri,  nunggu waktu yang tepat berbicara dengannya. Tentu saya tidak mau merusak kebahagiaan istri saya untuk saat itu. Apalagi ini kehamilan pertamanya, jelas ada kebahagiaan sendiri.

Hari terus berganti, saya menata hati, pikiran dan mulut untuk mengungkapkan dengan bahasa yang tepat dan dalam waktu yang tepat. Ternyata tiba juga waktu yang saya tunggu-tunggu tersebut. Ketika istri dalam kondisi kegirangan karena kehamilan dan hal lain tentunya, saya mencoba mengungkapan dengan sehalus mungkin. Dan waktu itu hanya ada saya dan istri. Pikir saya, biarkan kami berdua yang tahu duluan, biarkan istri saya belajar berbaik sangka pada Allah meski ovariumnya digerogoti kista.

Sebelum berbicara tentu saya sudah mempelajari dulu tentang kista, kebetulan karena jurusan biologi, pahamlah sedikit-sedikit.

Yang paling saya tekankan, bahwa kista itu tidaklah seberapa dibandingkan dengan anugerah berupa kehamilan. Di luar sana banyak perempuan yang terkena kista dan juga sulit hamil, bahkan tak jarang yang tidak bisa memiliki momongan.

Meski istri sempat menangis tapi dia rupanya bisa memaknai itu sebagai sesuatu yang positif dan tetap berprasangka baik pada Allah dengan adanya kista.

Kondisi bayi kami sampai sembilan bulan berdesakan dengan kista yang ukurannya sudah besar dengan diameter sekitar 7cm an. Begitu juga dengan istri yang kadang menahan nyeri dan bersiap diri akan datangnya usia kehamilan 36 minggu. Harus operasi caesar dan pengangkatan kista.

Tanggal 7 desember 2016, operasi berlangsung. Anak saya laki, lahir dengan bobot 2,6 kg. Cakep dah pokoknya. Kayak bapaknya mungkin. Heehee

Emm... Disitu senangnya. Namun yang mengejutkan, ovarium istri saya harus ikut diangkat karena kista sudah saking besarnya. So, ovarium tinggal satu. Padahal ovarium ini akan mengeluarkan sel telur secara bergantian. Lha kalau hilang satu bijimana? Ya jelas kesuburan berkurang. Bahkan sama dokter disarankan tidak KB. Makna tersiratnya berarti, sudah sulit hamil kok mau dicegah dengan KB.

Lagi-lagi istri saya murung mulu, nangis, sedih. Hhhssss... Entahlah. Aku tak tau harus bagaimana. Saya hanya bisa menguatkannya, dan berpikir positif lagi dengan hal tersebut.

Tulisan sudah panjang, jadi saya sudahi saja yaa. Cerita lanjutan di episode berikutnya. Sad atau happy ending? Tunggu yaa..

Buat teman-teman yang sulit dapat momongan, segera periksa ke dokter tentang kondisi organ reproduksi. Deteksi dini terhadap kelainan atau penyakit. Dan jangan bersedih hati, tetap positif thinking terhadap rencana Allah.


Mas Ito
Mas Ito Blogger, agropreneur

1 komentar untuk "Tetap Berbaik Sangka Meski Ovarium Digerogoti Kista"

  1. Semua memang kehendakNya tapi sebagai hamba yg beriman kita harus ikhtiar berusaha..

    BalasHapus

Posting Komentar

Jangan tinggalkan link hidup ya gaes.